Ibu kucing nya kayak mami…

entah mengapa kucing ini memilih rumah kami sebagai tempat melahirkan anaknya…

Akhir tahun lalu ketika kami pulang liburan, kami menemukan induk kucing yang baru melahirkan di service area rumah kami. Pintu samping rumah kami memang berupa pintu besi dengan pertimbangan supaya udara masuk ke service area. Setelah tidak ada ART otomatis service area menjadi jarang didatangi kecuali untuk dibersihkan dan memindahkan jemuran ketika hujan.

Saya bukan pencinta hewan dan agak takut dengan hewan. Hal ini yang membuat saya meminta suami saya memindahkan kucing tersebut ke luar rumah. Induk kucing tersebut adalah kucing kampung yang memang berkeliaran di komplek rumah kami.

Minggu lalu, kami kembali menemukan induk kucing tersebut baru melahirkan (lagi) kedua anaknya. Kali ini baik suami maupun Dei meminta saya untuk membiarkan kucing-kucing tersebut untuk beberapa hari karena mereka baru lahir dengan pertimbangan lokasi service area tersebut juga tidak digunakan dan mereka tidak mengganggu. 

Entah mengapa juga induk kucing itu pergi keluar rumah kami beberapa saat setelah saya berangkat kerja, dan ketika saya pulang ke rumah, induk kucing itu juga masuk ke rumah.

Pulang kerja tadi, Dei berkata ke saya “Ibu kucingnya kayak mami, kerja di bank, pagi berangkat kerja trus baru pulang malam. Apalagi hari ini, pulangnya malam karena akhir bulan kejar target.  Ibu kucingnya itu lagi cari NTB sama revenue apalagi kalo targetnya belum nyampe, pasti ibu kucingnya stress nanti dimarahi boss nya”

Saya cukup kaget mendengar Dei berkata demikian karena Dei ternyata sangat ‘mengetahui’ pekerjaan saya. Saya tidak pernah secara khusus bercerita tentang pekerjaan saya kepada Dei, tetapi sepertinya dia menyimak ketika saya berbicara via telepon di rumah dengan atasan, kolega maupun team saya mengenai pekerjaan. Dei juga hapal nama atasan,kolega maupun team saya, padahal saya juga tidak pernah bercerita secara khusus.

Kejadian hari ini mengingatkan saya bahwa anak saya termasuk anak yang mempunyai ingatan luar biasa dan menyimak hal-hal detail yang seringkali tidak saya sadari. Sepertinya saya harus lebih berhati-hati ketika masih mengurusi pekerjaan ketika saya di rumah. Jangan sampai Dei mempunyai pemahaman yang salah mengenai pekerjaan saya. Saya juga harus lebih berhati-hati ketika membicarakan atasan,kolega ataupun team saya…jangan sampai ketika Dei bertemu mereka Dei berkata “Oh ini ya tante A yang kata mami…..”😁