2014 has been an amazing year for me. It’s not an easy year, but I’ve learned so many things from 2014.
Dimulai di awal tahun dengan posisi yang baru di tempat kerja saya.
Dari yang semula cuma menghandle
3orang, sekarang jadi hampir 40 orang…trully challenging job…
belum lagi dengan turn over dan bongkar pasang personil sampai dengan di akhir 2014 belum selesai. Tantangan tersebut masih ditambah dengan berbagai perubahan di perusahaan.
Even though 2014’s result still far from perfect, but i thank God that He gave me a great team to walk together.
My team consists of young peoples, we call them Gen Z
banyak suka dukanya kerja bersama dengan generasi yang lahir di akhir 80an hingga 90an ini
mulai dari ketularan bahasa gaul anak muda jaman sekarang sampai kadang-kadang harus berperan jadi ibu mereka๐
Yang pasti, kerja bersama dengan generasi ini membutuhkan banyak kesabaran dan energi,
tapi di sisi lain, bekerja dengan mereka membuat saya awet muda dan tidak ada waktu untuk ada di zona nyaman๐
Tahun 2014 juga cukup menyedihkan, karena saya harus kehilangan anggota2 team terbaik saya,
Tapi 2014 juga memberikan saya banyak anggota team baru yang tidak kalah baiknya
well, life has it’s own secret, all we have to do is live our life, make it meaningful..#lesson I’ve learned
Pada akhir febuari, akhirnya saya yudisium di program master yang saya mulai di awal tahun 2012 lalu. Yudisium tersebut membuat saya bisa lulus tepat waktu dan predikat cum laude bisa saya raih.
Mungkin bagi banyak orang lulus S2 bukan sesuatu yang amazing saat ini,
Tapi bagi saya, it’s my dream come true.
Pada waktu saya lulus S1, yang saya impikan adalah melanjutkan program master.
Tapi karena saya bukan dari keluarga berada membuat saya melupakan impian tersebut.
Saya harus bekerja supaya bisa membantu mami saya membiayai adik-adik saya kuliah juga.
Waktu berjalan hingga saya menikah, mempunyai anak, bisa mempunyai rumah (via KPR tentunya๐) dan anak saya sudah duduk di kelas 2 SD.
Suami saya yang mengingatkan akan impian saya waktu lulus S1.
Puji Tuhan saat itu ada rejeki yang bisa digunakan untuk biaya kuliah lagi.
Kuliah lagi dengan status sebagai istri,ibu dan pekerja benar-benar merupakan challenging choice.
Jadwal kuliah saya senin sampai jumat, jam 7 hingga jam 10 malam.
Kampus saya adalah universitas negeri di surabaya, yang sangat strict untuk urusan absen, tugas dan ujian.
Saya ingat sekali waktu direktur MM membriefing kami pada saat pertama masuk, beliau berkata “tidak ada yang memaksa kalian kuliah disini, jadi tidak ada alasan karena pekerjaan dll tidak bisa masuk, mengumpulkan tugas dll”
Saat-saat kuliah adalah saat-saat yang menyenangkan karena saya bisa bertemu dengan banyak teman baru, bisa diskusi dan yang paling penting dapat tambahan ilmu tang sangat luar biasa dari dosen-dosen yang mengajar.
Ada beberapa dosen yang benar-benar membuat saya tidak mau ketinggalan waktu kuliah bersama beliau, karena beliau-beliau memberikan banyak sekali ilmu dan practical case yang bisa diaplikasikan di pekerjaan saya.
Saat-saat mengerjakan tugas dan belajar untuk ujian adalah saat-saat terberat saya.
Kurang tidur, weekend di rumah karena harus mengerjakan tugas, waktu buat keluarga yang hampir tidak maksimal menjadi konsekuensi dari pilihan untuk kuliah lagi.
Ketika sudah memasuki proses pengerjaan tesis, tantangan tersebut semakin memuncak.
Bolak balik ke dosen pembimbing, jenuh karena revisi yang tidak berkesudahan hingga benar-benar down karena merasa tidak ada kemajuan dalam pengerjaan tesis.
Tesis masih separuh jalan, pekerjaan bertambah karena promosi.
Awal januari 2014, saya ke sekretariat MM untuk pembayaran uang semester, karena saya berpikir tidak mungkin tesis saya bisa selesai di febuari.
Lalu mas Tuwari, bagian akademik di MM berkata “mbak, sampeyan nggak eman ta bayar lagi, teman2 sampeyan ada yang sudah mau selesai tesis nya, sampeyan pasti bisa selesai juga tepat waktu, eman lho ipk udah memenuhi tapi masa studi lebih dari 4semester nggak bisa cumlaude. Lagian uangnya kan bisa dipake untuk anaknya sampeyan”.
Deg rasanya saat itu, saya baru benar-benar terpikir kalau saya harus bisa menyelesaikan tesis segera karena semakin lama pasti semakin banyak hambatannya dan semakin malas untuk menyelesaikan.
Thanks to Mas Tuwari yang sudah mengingatkan saya๐
Setelah itu saya langsung ngebut bimbingan ke dosen pembimbing saya, setelah sempat satu bulan saya tinggalkan tesis saya karena merasa jenuh dan tidak ada kemajuan.
Ngebut menulis tesis, kurang istirahat dan beban pekerjaan yang meningkat mengakibatkan saya beberapa kali drop. Puji Tuhan, akhirnya saya bisa yudisium di akhir febuari dengan nilai A.
Selesainya tesis tersebut mengingatkan saya bahwa apabila kita ada kemauan keras dan mau memperjuangkan apa yang menjadi tujuan kita, dengan berkat Tuhan, segalanya bisa terjadi.
Keberhasilan ini sangat bermakna karena bisa saya raih di usia yang sudah 34 tahun, setelah 13 tahun lulus dari S1 dan diantara segala kesibukan sebagai istri,ibu dan pekerja tanpa asisten rumah tangga ๐
Banyak teman dan kenalan yang mempertanyakan pilihan saya untuk kuliah lagi, apakah hanya untuk mengejar ambisi pribadi sehingga mengorbankan waktu dan perhatian untuk keluarga, terutama anak saya.
Jawabannya adalah dengan pilihan ini saya mau menunjukkan ke anak saya beberapa hal. Pertama, bahwa mimpi itu bisa diraih dengan kemauan dan kerja keras. Kedua, bahwa mengejar ilmu tidak ada batasnya. Ketiga, bahwa pilihan yang kita buat mengandung konsekuensi dan kita harus siap menjalankan konsekuensi itu.
Tidak mudah memang, tapi dengan penyertaan Tuhan dan dukungan dari keluarga yang sangat luar biasa, mimpi saya bisa terwujud. Saya juga bisa mempertanggungjawabkan pilihan saya tersebut, tidak ada peran dan kewajiban yang saya tinggalkan untuk mengejar mimpi tersebut.
2014 merupakan tahun yang penuh tantangan dan penuh perjuangan. Tapi 2014 juga mengajarkan saya tentang mimpi yang bisa terwujud, tentang tantangan yang bisa ditaklukan dan tentang penyertaan Tuhan yang sungguh tiada batas. He never let me down, He always walking with me in every step I’ve made.
Thank you Lord for amazing 2014!